Memang dari 15,5 juta unit ponsel yang dipasarkan ke Indonesia, share smartphone hanya sekitar dua juta unit atau 12,67%, sementara 87,33% berasal dari feature phone pada quarter III 2012. Namun pertumbuhan pasar smartphone pada tahun ini diprediksi tumbuh 39% dibandingkan tahun lalu. Atau bila melihat data real, pertumbuhannya pada quarter III 2012 ini naik 29% dibanding quarter III tahun 2011.
Hal ini pula lah yang dilirik oleh vendor local semacam Cross. Memang tidak mudah untuk melakukan penetrasi ke ceruk ini. Apalagi konsumen smartphone merupakan segmen kelas middle-up yang lebih memperhatikan brand alias merk ketimbang harga. Tapi kalau Cross mampu membuat smartphone dengan spesifikasi tinggi namun dijual dengan harga kelas low-end, tentu akan menarik minat kita-kitam ya nggak bro n sis…? Hehe
Platform Android Mendominasi
Dari 2 juta unit smartphone yang dikapalkan ke Indonesia, platform Android mendominasi dengan merebut 64% share. Angka ini naik sekitar 12% dibanding quarter sebelumnya yang hanya 52%. Saat itupun Android disebut-sebut telah menang telak atas OS BlackBerry yang sempat merajai pasar smartphone Indonesia. Artinya hingga September 2012, OS (Operating System: Sistem Operasi) Android menjadi raja dan mengalahkan OS lain seperti BlackBerry, iOS, Symbian, dan lain-lain.Nah, kalau melihat data, sekitar 1 juta konsumen memilih smartphone dengan harga antara Rp 900 ribu sampai dengan Rp 1,8 juta dan memiliki ukuran bentang layar 4 inchi ke atas. Bila didefinisikan lebih lanjut, berarti faktor harga dan ukuran layar besar menjadi pilhan utama konsumen smartphone Indonesia.
Bila lah alasan ini dicermati oleh produsen-produsen smartphone ternama tentu smartphone dengan harga murah akan membanjiri pasar nasional. Yah, kita-kita sih seneng-seneng aja ya nggak guys.
Sementara OS yang baru dirilis oleh Microsoft diprediksi juga akan tumbuh. Namun diyakini akan tersendat untuk booming karena harga yang fantastis dan jumlah produk yang masih terbatas.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di sini. Mohon hindari komentar yang berbau pornografi, sadisme, dan SARA.