Menurut BRTI istilah PULSA tidak lagi sesuai dengan era digital saat ini, karena "pulsa" itu era nya telekomunikasi analog.
Apalagi pulsa sering dicampuradukkan dengan program promo yang diadakan oleh operator seluler. Juga apabila pulsa dipakai sebagai pengganti uang sebagai alat pemabayaran.
BRTI beralasan demikian mengacu pada influensi luar negeri yang sudah sigap menjadikan pulsa sebagai alat pembayaran elektronik. Contohnya seperti Jepang yang telah menjadikan teknologi ponsel sebagai salah satu cara pembayaran elektronik sejak 8 tahun yang lalu.
Sedikit OOT, kalo dipikir-pikir yang namanya pulsa juga cukup mengganggu pemikiran para pengguna seluler yang kritis. Pasalnya besaran pulsa tidak mempunyai standar yang sama antar operator yang satu dengan yang lain.
Belum lagi apabila misalnya, satu operator mengeluarkan program tertentu, katakanlah bonus pulsa gratis dengan jumlah yang besar, namun kenyataannya tarif pulsa untuk menelpon, SMS atau internet menjadi mahal. Yah sama aja bohong!
Jadi sebaiknya memang provider telekomunikasi semestinya mengganti bonus pulsa ataupun bonus deposit menjadi produk gratis SMS sejumlah tertentu atau gratis bicara dengan durasi tertentu. Rasanya jadi lebih fair.
Tapi belum ada keterangan resmi tuh dari "Tabloid Pulsa", apa akan berganti nama juga menjadi "Tabloid Deposit" atau tidak. Kalau seandainya ganti nama, blog ini juga akan ikutan ah, menjadi "info-deposit". Wkwkwkw
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di sini. Mohon hindari komentar yang berbau pornografi, sadisme, dan SARA.